Bahasa merupakan sarana komunikasi yang telah dipakai oleh umat manusia selama ribuan tahun. Sejak jaman primitif, manusia telah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi walaupun mungkin bentuknya masih sangat sederhana. Seiring perjalanan waktu dan kemampuan manusia yang juga semakin meningkat, bahasa yang sederhana semakin berkembang luas, baik dari segi penggunaan maupun variasi. Di jaman modern ini, hampir setiap negara memiliki bahasanya sendiri-sendiri. Bahasa-bahasa yang berbeda di seluruh dunia menunjukkan perkembangan kecerdasan manusia, namun hal ini bukannya tidak menimbulkan masalah. Salah satu kendala yang muncul dari keanekaragaman bahasa di dunia adalah kendala komunikasi antara individu-individu yang dibesarkan dalam bahasa yang berbeda. Kesulitan-kesulitan ini membuat sebagian orang tertarik mempelajari lebih dari satu bahasa demi kemudahan berkomunikasi. Hingga akhirnya, kemampuan menguasai lebih dari satu bahasa menjadi suatu lahan pekerjaan baru, yaitu sebagai seorang penerjemah.
Kemampuan sebagai seorang penerjemah bukanlah kemampuan yang hanya dimiliki segilintir orang. Kemampuan ini dapat dipelajari dan dikuasai hampir setiap orang, walaupun begitu, tidak semua orang dapat menjadi seorang penerjemah yang baik. Penerjemah yang baik memiliki beberapa kriteria yang harus diperhatikan, antara lain:
Kecintaan terhadap bahasa
Sudah menjadi stigma umum bahwa untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik kita harus mencintai apa yang kita kerjakan. Kecintaan terhadap bahasa yang kita pelajari menjadi syarat mutlak seorang penerjemah yang baik.
Kemampuan menulis dan linguistik yang baik
Kemampuan menguasai lebih dari satu bahasa harus disertai dengan kemampuan menyampaikan apa yang dikuasai ke dalam bentuk tulisan. Beberapa orang memiliki kemampuan berbahasa lisan yang baik, namun kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Semakin banyak kita menulis, kita akan semakin terbiasa, seperti kata pepatah “bisa karena biasa” atau ‘practice makes perfect’. Kemampuan linguistik juga menjadi syarat untuk menjadi penerjemah yang baik. Seorang penerjemah yang baik sebaiknya memiliki pengetahuan linguistik atau bahasa yang baik, baik dari segi teori maupun praktis. Pengetahuan linguistik umumnya dapat didapatkan di bangku kuliah, namun mengenyam pendidikan dalam bidang linguistik di universitas bukanlah harga mati untuk menjadi penerjemah. Pengetahuan linguistik juga dapat didapatkan melalui membaca buku-buku yang berkaitan dengan bidang ini. Pengalaman juga akan mengasah kemampuan seseorang dalam bidang penerjemahan.
Perbendaharaan kata yang luas
Setiap orang dilahirkan dengan pengetahuan, namun untuk memiliki pengetahuan yang luas seseorang harus banyak belajar, salah satunya adalah dengan membaca. Banyak membaca bagi seorang penerjemah merupakan hal utama dalam meningkatkan kemampuan menerjemahkan. Menerjemahkan suatu tulisan dari satu bahasa ke bahasa lain bukan semata-mata hanya menerjemahkan arti tulisan tersebut, namun kita juga harus mengetahui padanan kata yang tepat dalam menerjemahkan dan menuangkan kata-kata ke dalam bahasa target dengan dinamik dan luwes. Dengan semakin banyak membaca, kita akan mengetahui berbagai macam perbendaharaan kata sehingga pada saat menerjemahkan kita dapat memilih padanan kata yang tepat.
Hal-hal tersebut diatas merupakan sedikit dari sekian banyak hal yang harus dimiliki seorang penerjemah yang baik. Di atas semua itu, hal terpenting adalah seorang penerjemah harus memiliki itikad untuk terus belajar. Bahasa bukanlah sesuatu yang statis, namun bahasa selalu berkembang seiring perkembangan jaman. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dewasa ini juga semakin memudahkan penerjemah dalam menerjemahkan. Salah satu contoh perkembangan teknologi dalam bidang penerjemahan adalah ‘Google Translator’. Akan tetapi, ‘Google Translator’ dapat menjadi pisau bermata dua bagi para penerjemah karena walaupun sedikit banyak dapat membantu proses penerjemahan, ‘Google Translator’ yang semakin lama semakin berkembang dikhawatirkan akan menggantikan posisi para penerjemah. Oleh karena itu, kemauan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dalam bidang penerjemahan mutlak dimiliki oleh seorang penerjemah. Mesin seperti ‘Google Translator’ mungkin dapat memiliki ‘pengetahuan’ yang setara dengan manusia, namun tidak akan pernah menggantikan passion dan rasa bahasa yang manusia miliki.
Kontributor: Aryadi Jaya