Salah satu tantangan dalam menerjemahkan adalah ketika kita menemui suatu kata dalam teks sumber tetapi bingung untuk memilih di antara beberapa padanan yang mungkin dalam bahasa target. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini dengan memfokuskan perhatian kita pada kata “biaya”:
Teks sumber: “Perusahaan akan membayar biaya penyelesaian hubungan kerja.”
Kata “biaya” adalah kata benda yang memiliki makna “uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran” (KBBI).
Jika diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Inggris, “biaya” memiliki beberapa padanan yang mungkin, antara lain: cost, charge atau fee. Namun, pada konteks ini yang paling tepat di antara pilihan-pilihan tersebut adalah “cost”. Mengapa demikian? Berikut adalah perbedaan antara cost, charge, fee serta beberapa kata lain yang dapat menjadi padanan kata “biaya” yaitu price dan fare beserta dengan makna dan contoh-contoh penggunaannya dengan merujuk pada kamus Longman Dictionary Online.
Cost, costs, price, charge, fee, fare
“Cost” digunakan untuk pembayaran jasa atau kegiatan, bukan untuk “benda”.
The total cost of the trip was under $500.
I worked out the cost of the repairs.
Nah, ada juga kata “costs” dalam bentuk jamak lho.
“Costs” (dalam bentuk jamak) adalah jumlah uang yang dihabiskan untuk menjalankan suatu usaha/bisnis atau untuk suatu aktifitas tertentu.
The shop was not making enough money to cover its costs.
“Price” mengacu pada pembayaran suatu (benda, item, makanan, dsb) umumnya seperti di toko atau restoran.
We are cutting all our prices (NOT costs) by 50% for one day only!
We were shocked by the price of a cup of coffee in London.
“Charge” merujuk pada biaya yang diperlukan untuk membayar jasa atau menggunakan sesuatu. For a small charge we will also make your hotel reservations.
“Fee” digunakan untuk:
- Mengacu pada biaya masuk atau biaya bergabung.
The gallery charges no entrance fee.
The fee for membership is £25 per year.
- Digunakan juga untuk membayar jasa profesional
The lawyer explained her fees.
“Fare” adalah jumlah yang harus dibayarkan untuk bepergian dengan bus, kereta api, pesawat dsb.
I need some money for my bus fare.
His parents paid his fare to Sydney.
Namun, jika si penerjemah lebih mengupas makna implisitnya, kata “biaya” pada kalimat: “Perusahaan akan membayar biaya penyelesaian hubungan kerja.” bisa jadi adalah “pesangon”, “uang penghargaan” atau sejenisnya karena ada frasa “penyelesaian hubungan kerja” yang mengindikasikan demikian. Nah, tentunya si penerjemah tidak ingin tebak-tebak buah manggis karena jika tebakannya salah ia mungkin akan menciptakan distorsi makna. Di sinilah peranan konteks untuk mengetahui makna “biaya”. Berikut adalah dua pilihan terjemahan.
Teks sumber: “Perusahaan akan membayar biaya penyelesaian kerja.”
Alternatif terjemahan:
1. The Company shall pay the cost for the employment settlement.
2. The Company shall pay the severance pay for the employment settlement.
Apa yang membedakan terjemahan pertama dengan kedua? Terjemahan pertama cenderung “literal”. Pada konteks ini, prosedur literal tidaklah salah untuk diterapkan. Bisa saja si penerjemah mencari “jalan aman” daripada salah menebak. Sedangkan terjemahan kedua dengan menerjemahkan kata “biaya” menjadi “severance pay” (pesangon), si penerjemah mungkin telah memahami dan menyesuaikan dengan konteks setelah ia melihat kalimat-kalimat lain dalam teks sumber dan kemudian menyimpulkan bahwa biaya di sini adalah pesangon. Contoh ini adalah salah satu kondisi yang mengilustrasikan bahwa penerjemahan bukanlah sesuatu yang mudah. Bahkan teks sumber yang bahasanya kurang mudah dimengerti atau ambigu dapat membuat si penerjemah memutar otak lebih keras. Di sinilah peranan konteks. Nah, apa yang terjadi jika si penerjemah tidak menemukan kepastian meski sudah menyesuaikan dengan konteks? Lebih baik bertanya kepada klien secara langsung daripada salah menerjemahkan. Jadi manakah yang benar? “Cost” atau “severance pay”? Jawabannya: “cost” dapat berterima karena teks sumber hanya menyatakan “biaya” sedangkan “severance pay” bisa saja benar tetapi harus dicek/dipastikan sesuai konteksnya. Demikianlah kurang lebih salah satu contoh dilema dalam menerjemahkan.
Kesimpulan yang dapat dipetik dari artikel ini adalah: 1) pemahaman unsur-unsur pembeda pada padanan-padanan di teks target sangat diperlukan. Solusinya adalah “buka kamus yang tepat dan cermat dalam memilih”, 2) mengetahui konteks dengan benar dengan melihat hubungan suatu kata dengan kata atau frasa atau kalimat-kalimat lain dalam teks sumber.
Demikianlah artikel ini, sampai jumpa pada artikel berikutnya! 😀 😉
Referensi: KBBI dan Longman Dictionary Online
Luh Windiari
TranslationPapers Bali